Salah kriteria pasangan.


Ucapan :

"udah dapat calon pasangan yang ganteng / cantik. Gak macem-macem. Baik."
"Tunggu apa lagi sih? Langsung nikah aja. Sebelum dia berubah pikiran. Untung-untung dia mau sama kamu."

Salah satu hal utama yang menjadi penyebab pernikahan tidak sehat adalah..
salah kriteria pasangan.

Kerap kita memilih pasangan, (sekadar) karena..
baik, rupawan, bertanggung jawab, dan pekerjaan mapan.
Karena kita merasa pernikahan adalah akhir.
Akhir dari pencarian. Akhir yang baik.
Selama yang terlihat (di kulit luar) baik.. maka sampai akhirnya pun akan terus baik.

Sehingga.. kita tidak benar-benar 'menggali' sampai ke dalam.
Melihat apakah benar-benar ia adalah pasangan yang tepat sesuai kebutuhan kita.
Hanya.. BERHENTI pada apa yang baik pada kulit luar saja. Tidak benar-benar melihat apakah yang terlihat baik di 'etalase' ini, memang fit dengan kita secara pribadi.

Padahal.. pernikahan adalah awal.
Awal kita memulai segala hal yang baru. Dengan pasangan hidup yang perlu selaras dengan kita.
Sehingga.. jika kita menyadari hal ini. Mungkin.. kriteria kita akan jadi berbeda.

Tidak berfokus pada (hanya) yang tampak dari luar.
Namun lebih fokus pada kualitas diri, seperti : kecocokan komunikasi, bisa saling bekerja sama, visi misi yang sejalan soal mendidik anak, tidak temperamen, dst.

Karena.. rumah tangga..
akan menjadi berat jika hanya dijalani sendirian.
Dan kerap.. hal itu terjadi karena komunikasi yang tidak nyambung, tidak
saling tolong menolong dalam mengasuh anak, tidak merasa dipahami, dst.

Rumah tangga.. dengan segala tantangannya..
akan menjadi jauh lebih ringan.
Bahkan saling menguatkan & menumbuhkan semua yang ada di dalamnya. Jika kita mampu saling kerja sama, mau belajar, saling menghormati & komunikasi.
Karena.. itu yang dominan ada di dalam rumah tangga.

Rumah tangga.. yang berjalan seumur hidup ini.
Akan terasa lama & menyiksa.
Jika fokus kita hanya mencari pasangan dari kulit luarnya saja. Dan akhirnya luput melihat hal yang justru penting ada di dalam rumah tangga (seperti : komunikasi).

Dan ini semua dimulai dari.. kita yang mulai mengenal diri sendiri.
Mengenal siapa sebenarnya kita. Pola komunikasi yang cocok untuk kita seperti apa, mendidik anak ingin yang seperti apa, mimpi kita itu apa, dst.
Sehingga.. kita mampu melihat kriteria pasangan & pernikahan yang akan kita jalani seperti apa.
Karena kerap.. kita sendiri belum kenal & belum tahu apa yang dibutuhkan diri ini. Lalu.. bagaimana kita dapat benar-benar tahu pasangan seperti apa yang diri kita ini butuhkan?

 

Posted on 05/26/2023 Home, Rabbit Hole's Article 0 36

Leave a CommentLeave a Reply

You must be logged in to post a comment.

Blog search

Latest Comments

No comments