Pasangan yang KOMUNIKATIF


Pasangan yang KOMUNIKATIF itu..
TIDAK SAMA
dengan pasangan yang banyak bicara.

Jadi.. ketika kita perlu MENINGKATKAN komunikasi dengan
pasangan..
bukan berarti kita perlu lebih banyak bicara dengan pasangan.

Karena.. banyak yang masalahnya justru terletak pada..
salah satu pihak terlalu banyak bicara.

Ketika terlalu banyak bicara..
diatasi dengan 'lebih banyak bicara...
maka akan membuat pasangan merasa semakin terdesak, dan akhirnya 'kabur'.

'Kabur' di sini.. bisa berarti menghindar.
Atau.. diam saja saat diajak bicara (daripada tambah 'ribut).
Dan akhirnya kita merasa :

"ah percuma saja, diajak komunikasi gak bisa"

Padahal.. yang perlu kita lakukan adalah..
meningkatkan KUALITAS komunikasi terlebih dahulu.
Agar kedua belah pihak sama-sama nyaman.
Sehingga.. dengan kondisi itu.. otomatis KUANTITAS komunikasi
pun akan meningkat. Karena saling membutuhkan.

Kualitas..
yang bisa diketahui lewat saling EMPATI & menghargai satu sama lain.

Mencoba untuk menempatkan diri di posisi pasangan.
Misalnya.. kapan pasangan perlu untuk berjeda & diam dulu sejenak (setelah pulang kantor atau setelah menyusui)? Kata-kata seperti apa yang menimbulkan raut muka kurang menyenangkan dari pasangan (sehingga perlu kita ganti caranya atau kita ganti waktu bicaranya)? Dst.

Latihan..
yang memang perlu dilakukan SEUMUR HIDUP.

Dan jika kita terbiasa.. saling KOMUNIKASI satu sama lain..
akan jauh memudahkan komunikasi kita dengan anak kelak.
Sehingga kita tidak 'terjebak' pada ilusi bahwa kita sudah komunikatif pada anak (namun sesungguhnya kita hanya sekadar banyak bicara pada anak, bahkan mungkin lebih banyak berbicara pada saat yang tidak tepat).

 

Posted on 05/25/2023 Home, Rabbit Hole's Article 0 53

Leave a CommentLeave a Reply

You must be logged in to post a comment.

Blog search

Latest Comments

No comments